SUSU FORMULA & JEJAK INDUSTRI: KONSPIRASI PUTIH YANG TERLUPAKAN
Di balik senyum bayi dalam iklan yang bersinar dengan "kesehatan dan gizi", ada sejarah panjang yang tak semua orang ingin kau tahu. Ini bukan tentang satu merek, bukan pula tuduhan. Ini tentang bagaimana narasi dapat membentuk dunia—termasuk isi botol susu bayi.
Apa yang Mereka Lakukan?
Sejak era pasca-perang dunia, satu per satu perusahaan nutrisi besar mulai menyasar negara-negara berkembang. Mereka menjual ide bahwa susu formula adalah solusi modern dan ilmiah, bahkan lebih baik dari ASI.
Namun realitanya:
- Formula diposisikan sebagai lebih higienis dan bergizi, padahal banyak ibu kehilangan kepercayaan diri menyusui.
- Distribusi besar-besaran di tempat-tempat miskin justru meningkatkan malnutrisi.
- Narasi "ASI tidak cukup" ditanamkan perlahan lewat kampanye dan brosur berbau sains.
Trik Kotor yang Terstruktur
- Tenaga kesehatan digaji untuk merekomendasikan formula.
- Tim pemasaran menyamar sebagai perawat, menyusup ke rumah sakit dan rumah warga.
- Sampel gratis dibagikan agar ibu berhenti menyusui, lalu terpaksa beli saat ASI berhenti.
- Brosur ilmiah disebar luas—nyatanya materi marketing terselubung.
ASI? Jauh lebih lengkap dan aman, gratis, dan tersedia langsung dari tubuh ibu. Tapi mereka tak bisa menjual itu.
Dampak di Lapangan
- Skandal pemasaran formula pada dekade 70-90 di Afrika dan Asia menyebabkan krisis gizi dan kematian bayi.
- Ribuan bayi kehilangan nyawa akibat diare dan malnutrisi setelah dicampur dengan air kotor.
- Di banyak wilayah miskin, satu kaleng susu dipakai berminggu-minggu, dicairkan berlebih agar cukup.
- Gerakan boikot global terhadap merek-merek tertentu muncul sejak 1977 dan masih aktif hingga sekarang.
WHO, UNICEF & Hukum yang Tak Bertaring
Setelah desakan global, Kode Etik Pemasaran Susu Formula diluncurkan (1981). Tapi hanya berupa pedoman, bukan hukum.
Akibatnya:
- Negara-negara berkembang ditekan untuk tidak mengatur terlalu keras.
- Celah hukum dimanfaatkan: lewat influencer, brosur kesehatan, bahkan label kemasan.
- Pemasaran bergeser ke simbol: bayi ceria, warna pastel, dokter tersenyum.
Korelasi Mengkhawatirkan
- Negara dengan iklan susu formula tinggi = tingkat menyusui alami rendah.
- Ibu kelas menengah-bawah jadi target utama: ingin anak sehat, ingin terlihat modern.
- Akibat langsung: gagal tumbuh, stunting, kerentanan terhadap penyakit, dan ketergantungan jangka panjang pada produk.
Duit Bicara, Bayi Jadi Pasar
Pasar susu formula = ratusan miliar dolar per tahun.
- Produk diberi label "scientifically improved", padahal kandungannya: gula tambahan, minyak sawit, zat sintetis.
- Bayi dijadikan target demografi sejak lahir.
- Strategi dikemas sebagai edukasi dan pemberdayaan, padahal motivasi utamanya adalah konversi: dari menyusui ke membeli.
Kolonialisasi Nutrisi
- Dulu dijajah lewat senjata. Kini lewat iklan dan formula.
- Negara-negara berkembang dijadikan pasar uji coba.
- Selain formula: mie instan, biskuit bayi, susu bubuk lanjutan—semuanya dijual sebagai 'solusi nutrisi' untuk masyarakat miskin.
Kesimpulan
Susu formula bisa jadi penyelamat dalam kondisi medis tertentu. Tapi kampanye global yang mendorongnya sebagai "pengganti terbaik" telah merusak persepsi publik, menurunkan angka menyusui, dan menciptakan ketergantungan generasi pada produk yang seharusnya hanya menjadi cadangan.
Ini bukan soal nutrisi semata.
Ini soal etika, propaganda, dan kolonialisasi industri makanan. Saatnya publik paham bahwa tidak semua yang diklaim "ilmiah" hadir demi kebaikan. Kadang, ia hanya topeng dari sistem yang ingin mengubah kebutuhan alamiah menjadi peluang komersial.
Eksplorasi artikel lain di Paralogicia untuk memahami lebih banyak ilusi dan kebenaran tersembunyi yang sengaja disamarkan. Kita bongkar satu per satu, demi membebaskan pikiran dan mengembalikan fitrah.
Ingin tahu teori-teori lain yang dibaliknya ada kepentingan industri?
📚 Penjelajahan: Kesehatan | Psikologi | Tradisi | Hikmah |
📚 Referensi Ilmiah
- WHO. (1981). International Code of Marketing of Breast-milk Substitutes.
- Greer, F. R., Sicherer, S. H., & Burks, A. W. (2019). The Effects of Early Nutritional Interventions on the Development of Atopic Disease in Infants and Children: The Role of Maternal Diet. Pediatrics, 143(4).
- Muller, T. (2008). Milk, Money, and Madness: The Culture and Politics of Breastfeeding.
- Nestle, M. (2002). Food Politics: How the Food Industry Influences Nutrition and Health.